BUDIDAYA CACING SUTERA / TUBIFEX

PENDAHULUAN

     Tubifex sp atau cacing sutera atau cacing merah atau cacing darah adalah sejenis cacing yang hidup di perairan sungai, danau banyak dimanfaatkan sebagai pakan ikan pada budidaya ikan konsumsi maupun budidaya ikan hias.

    Cacing sutera merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat dipilih untuk memberi makan ikan yang anda pelihara, terutama pada saat fase larva hingga benih ataupun untuk ikan hias karena memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cenderung seimbang dan sangat bagus untuk pertumbuhan ikan.

     Menurut Gilbert dan Granath (2003), Tubifex disebut juga cacing lumpur (sludge worm), cacing limbah (sewage worm), ular kapur (lime snake), karena dapat hidup dengan baik pada perairan yang banyak mengandung limbah dan endapan/sedimen lumpur organik bahkan dapat hidup pada perairan yang sangat tercemar bahan organik yang hampir tidak ada spesies lainnya dapat bertahan. Pembentukan kista pelindung dan penurunan aktifitas metabolisme merupakan strategi hidup Tubifex untuk dapat bertahan dalam kondisi kekeringan dan kekurangan makanan. Kebiasaan makan Tubifex adalah dengan cara mencerna sedimen dan memperoleh nutrisi dengan mencerna bakteri secara selektif dan menyerap molekul melalui dinding tubuh (Gilbert dan Granath 2003).

    Teknik budidaya cacing Tubifex ini sudah banyak diteliti (misalnya : Molah dan Ahamad, 1993), tetapi membutuhkan waktu satu bulan atau lebih untuk mendapatkan puncak populasi yang siap panen. Banyak dijual di toko ikan dan akuarium ikan hias sebagai makanan baik dalam hidup dan beku kering, atau dalam bentuk pellet. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa Tubifex biasanya sangat mudah mengkontaminasi wadah air dan dapat menjadi inang Myxobolus cerebralis, yang menyebabkan penyakit pada populasi ikan. Perawatan harus dilakukan ketika Tubifex digunakan sebagai pakan ikan pada akuarium.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. PERSIAPAN WADAH
     
Wadah pemeliharaan berupa kolam tanah kecil berukuran 1.5 x 1.5 m atau maksimum 10 x 10 m. Dasar kolam dikeringkan dan dibersihkan dari kotoran-kotoran. Bagian-bagian kolam yang bocor diperbaiki. Wadah tersebut harus mempunyai lubang pemasukan air di satu sisi dan lubang pengeluaran di sisi yang lain. Wadah diletakkan di tempat yang teduh. Pencangkulan dilakukan sampai dasar kolam, lalu digenangi atau diisi air sampai ketinggian 5 cm selama 2 hari.

B. PENYIAPAN MEDIA KULTUR

Media kultur cacing Tubifex berupa lumpur selokan setebal 5 cm yang dicampur rata dengan pupuk kandang sebanyak 100 g/m2 atau dedak sebanyak 200-250 g/m2, dapat pula digunakan kotoran kambing. Rendam media tersebut selama 3-4 hari.
Kotoran ayam atau kambing yang akan dipakai sebagai media harus dibersihkan dari bahan-bahan lain dan dijemur di bawah terik matahari selama 1 hari atau dalam kondisi kering. Dosis kotoran ayam atau kambing yang dipakai adalah 100-250 g/m2.



                                      



Media kultur juga harus dialiri air secara kontinu dengan debit yang kecil
                                         

C. PENEBARAN BIBIT DAN PEMELIHARAAN

Bibit yang akan ditebar dapat dicari di selokan tempat pembuangan limbah rumah tangga. Koloni cacing Tubifex dapat diambil dengan cangkul kecil. Pengambilan koloni cacing harus dilakukan dengan cara mengambil tanah tempat cacing itu hidup.
Sebelum bibit ditebar, air yang mengalir harus memiliki debit air yang kecil hingga air media terganti dalam waktu 30-35 menit dan sebaiknya dilakukan pengujian kualitas air sehingga dapat dipastikan air tidak mengandung amoniak yang berasal dari kotoran hewan (pupuk).
Penebaran bibit dilakukan dengan cara membuat lubang kecil di tanah dasar kolam atau media. Bibit dimasukkan bersama dengan tanahnya ke dalam lubang tersebut.
Cacing tubifex akan berkembang dengan pesat dalam media yang cocok setelah dipelihara selama 7-11 hari. Pertumbuhan cacing akan optimal apabila aliran air tetap terjaga sepanjang waktu.





Media kultur setelah diberi bibit cacing tubifex


Panen dilakukan setelah populasi cacing sutera atau tubifex melimpah atay setelah budidaya berlangsung 2 bulan dan berturut-turut setiap 2 minggu.
Cara pemanenan cacing sutera yaitu menggunakan serokan atau terilin. Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya di masukkan ke dalam ember atau bak yang diisi air, kira-kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing sutera naik ke permukaan media budidaya. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama 6 jam. setelah 6 jam, cacing sutera yang menggerombol diatas media diambil dengan tangan. Cacin tubifex yang sudah di panen dan dibersihkan siap dipakai untuk pakan benih ikan.



 
cacing tubifex yang sudah di panen dan dibersihkan, siap dipakai untuk pakan benih ikan